Rabu, 23 November 2011

"DOA KU"


“ Doa ku “

Tak terhitung berapa lama waktu telah kita jalani
Tak terhitung berapa detik telah kita lalui
Dengan pesona keindahan dunia
Tanpa sadar semua waktu telah kita buang percuma
Sekarang kita hanya bisa diam
Dan terpaku pada sudut relung hati yang sepi
Tanpa cahaya yang menemani
Yang ada hanya keresahan jiwa
Kini hati ini menjerit
Terasa berat bibir ini tuk bicara
Dada pun terasa sesak
Kusadari bahwa jalan menuju surga
 Dan ridho-Mu sangatlah berat
Ya Allah betapa sulit ku menggapaimu
Masih adakah pintu maaf buatku
Atas semua kesahan dan dosa yang kuperbuat

IBU


“ I B U 

Tiada kata yang dapat terucap
Selain kata terimah kasihku padamu
Wahai Ibu . . .
Kasihmu tulus tanpa pamri
Sayangmu suci seindah pelangi
Engkau ibarat sungai yang terus mengalir
Menyuburkan tanaman
Seperti diriku yang kau didik
Menjadi insan sempurna
Bintang akan tetap bersinar ketika bulannya muncul
Seperti senyummu yang indah keluar
Ketika engkau melihatku bertambah dewasa
Ibu . . . .
Engkau adalah wanita yang mulia
Engkau rela bertaruh nyawa
Hanya untuk melahirkan kami putra putrimu
Wahai Ibu . . .
Engkau akan selalu ada dalam benakku
Yang akan selalu membimbing langkahku
Menjadi anak yang berarti

Masihkah ada aku


Masihkah ada aku

Masuhkah ada namaku dalam hatimu
Masihkah ada tentang cintaku dihidupmu
Meskih kau bukan milikku lagi
Setidaknya aku pernah berarti buatmu
Haruskah kuterima akan kepedihan cintamu
Haruskah kurela akan luka atas pengkhianatanmu
Biarlah semua berlalu pergi bersama waktu
Karena aku tak berharap untuk bisa bersamamu lagi
Dan kembali kemasa lalu
Karena ku tau rasaku padamu
Telah pupus ditelan waktu

Arti Kasih Sayang Ayah


Arti kasih sayang Ayahku

Sedalam lautan seluas langit
Seperti itulah makna cinta
Cinta memang tak bisa diukur
begitulah ayah membanting tulang
Meneteskan keringat mencari nafkah buatkami putra putrimu
Engkau memang tercipta sebagai lelaki
Yang mrnjadi pemimpin keluarga
Serta menjadi tiang penyangga dari bangunan keluarga
Ketekunan serta keuletan membuat dirimu
Selalu berusaha membimbing putra putrimu
Tanpa ada keluh kesah
Walaupun disetiap perjalan hidupmu
Keletihan dan kesakitan kerap kali melanda
Ayah aku lahir atas inginmu
Aku tumbuh dewasa dari kedua jemari kasarmu
Aku bernafas dari ukiran ruang hidup
yang kau ciptakan buatku
Dan aku berpijak dari bekal ilmu
 Yang telah kau ajarkan padaku